Jumat, 25 September 2015

TUGAS
MANAJEMEN PEMASARAN
ANALISIS INDUSTRI KREATIF (JOGER BALI)


Disusun Oleh:
Kelas SI-37-02

1. DEVI NINDYA MURTI         [1106130049]
2. INDRA MALELA                   [1106134198]
3. TYAS ANIS KURLY Y.C      [1106134200]
4. GHEMA DIVA R                     [1106134189]

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
2015
PROFIL PERUSAHAAN

Brand Joger salah satu fenomena di dunia Bisnis yang berhasil menanamkan brand pabrik kata-kata yang identik juga dengan pulau Bali. Maka dari itu tidak lengkap jika berlibur ke pulau Bali jika tidak mengunjungi Joger. Hampir tiap hari ribuan orang memenuhi show room Joger yang terletak di Jalan Raya Kuta. Terutama ketika musim liburan tiba, 17 kasir yang tersedia selalu berisi antrian panjang.

Gambar 1. Plank Joger

Hingga saat ini, Joger memiliki sekitar 150-an ‘anggota keluarga’ (sebutan untuk karyawan Joger). Usaha Joger mampu memberikan kesempatan kerja bagi banyak orang buangan termasuk orang cacat sehingga mereka mampu berkarya untuk hidup mereka. Jika dilihat sukses Joger saat ini, mungkin banyak yang tidak menyangka bahwa pemilik Joger bukanlah seorang yang berpendidikan tinggi S1 atau S2.
Pendiri Joger atau sering disebut Mr. Joger atau Pak Joger bernama Joseph Theodorus Wulianadi. Joger memiliki salam khas Selamat Pagi, tidak peduli apakah hari sudah siang atau malam. Nama Joger sendiri merupakan singkatan dari namanya, Joseph dan Gerhard Seeger. Gerhard adalah teman sekolahnya ketika di Jerman yang memberi US 20.000 sebagai hadiah pernikahannya.
Usaha Mr Joger dimulai dengan modal 500ribu pada bulan Juli 1980. Beliau mulai merangkai kata-kata sendiri, disablonkan kepada orang lain, memasarkan sendiri door to door,  gedor-gedor rumah orang dan hasilnya sekarang pembeli yang harus ngantri di Joger. Produk yang paling pertama ia hasilkan adalah kaos. Kaos itu dibuat dengan kata-kata, “Belanja tidak belanja tetap thank you”. Waktu itu masih menggunakan desain manual. Produk lain yang ditawarkan selain kaos yaitu sandal, tas, jaket, topi, berbagai aksesoris, dan berbagai macam pernak-pernik. Sasaran dari produk jogger adalah para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Desain yang digunakan lebih menuju sasaran para remaja tetapi joger tidak hanya diperuntuukan untuk remaja melainkan dari mulai anak kecil sampai orang dewasa. Segmen pemasaran joger cocok untuk semua kalangan yaitu kalangan menengah atas ,menengah kebawah. Hal ini dibuktikan dari harga jual produk mulai dari harga ribuan hingga ratusan ribu tergantung kualitas barang.



Gambar 2. Produk produk joger

Menurut cerita Mr. Joger, 19 januari 1981 usahanya mulai menanjak. Ini ditandai dengan membuka toko di Jalan Sulawesi 37, Denpasar dengan nama Art & Batik Shop Joger. Kemudian selanjutnya Tahun 1983 membuka toko lain di jalan yang sama. Terakhir tahun 1986, Mr. Joger membuka toko di Jalan Raya Kuta hingga saat ini. Namun Mr Joger malah ‘bertobat’ dan membatalkan niatnya untuk menjadi konglomerat. Dua toko di Jalan Sulawesi akhirnya ditutup Mr. Joger pada Tahun 1987 walaupun secara materi menguntungkan. Walaupun demikian saat ini sedang dibangun pusat Joger lainnya di daerah Baturiti, Tabanan Bali. Ini semata-mata karena toko Joger di jalan raya Kuta sudah terlalu sempit untuk menampung ribuan pengunjung tiap harinya.
Konsistensi Joger untuk mempertahankan Brand Joger di pulau Bali juga mampu mempertahankan hidup brand dan keaslian brand tersebut. Joger tidak bisa dibeli di luar pulau Bali, sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali. Kualitas kainnya pun tidak kalah dengan brand luar negeri seperti Billabong dan Quick Silver, namun harga merakyat untuk orang Indonesia.
Sekalipun begitu terkenal dengan limpahan materi yang cukup. Baginya itu tidaklah seberapa. Sukses tidak bisa diukur dari kekayaan materi. “Sukses itu adalah ketika kita bisa merasakan bahagia. Walau kaya dengan materi segunung kalau belum bahagia itu namanya belum sukses. Apalagi miskin dan tidak bahagia,” lontarnya sambil terkekeh.
Cara mengelola usahanya sendiri, Mr. Joger mengaku tidak seribet dengan usaha lain. Dia seringkali membuat manajemen berjalan dengan sendirinya. Yang ada adalah pembagian kerja dari masing-masing ‘anggota keluarga’. Karena katanya, setiap orang adalah pemimpin. Mereka tahu tanggung jawabnya dan tahu maju mundurnya perusahaan ada di tangan masing-masing.
Mr. Joger mengajarkan bahwa menjadi seorang marketing itu di tuntut untuk selalu konsisten. Dan selalu menemukan ide-ide kreatif dan unik. Sehingga orang mampu menyukai setiap hal yang kita buat. Mr. Joger, dengan bangga nya menjatuhkan produknya sendiri, dengan mengatakan bahwa joger itu jelek, namun strategi yang seperti ini lah yang menjadi magnet para pembeli untuk membeli setiap merchandise dari Joger.
Mr. Joger menjual produknya dengan konsisten, ia lebih memilih kepuasaan dan kebahagiaan konsumen terhadap produk yang ia jual. Dan strategi ini pun di pakai dalam menarik minat konsumen, dengan melarang konsumen untuk membeli produknya sesuai yang ia tentukan. Sifat strategi paradoksal nya ini lah yang menjadi magnet konsumen untuk membeli produk joger. Ia selalu konsisten terhadap setiap penjualan produknya, dengan kreativitas dan diferensiasi, dan baginya inovasi itu adalah suatu keharusan dalam mengembangkan bisnis. Karena dengan inovasi maka konsumen tidak akan pernah bosan, dan selalu merasakan kepuasan. Serta selalu mengembangkan keunikan dalam pabrik kata kata joger. Keunikan yang terdapat pada kaos joger inilah yang mengikat loyalitas konsumen pada produk produk joger. Terbukti dengan setiap harinya joger mampu mengeluarkan minimal satu desain. Jadi, setiap hari selalu ada yang baru.
Strategi ini sangat berkaitan erat dengan filosofi dasar yang di pakai Mr. Joger Ia Mengatakan : “Lebih baik sedikit tapi cukup daripada banyak tapi kurang”. Ia pun mengatakan bahwa : “Saya berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang.”
Itu artinya bahwa Mr. Joger lebih mementingkan kepuasan konsumen, dan kebahagiaan hati konsumen, bukan hanya menjual barang dengan harga yang mahal, namun kepuasan dan kebahagiaan konsumen juga harus di utamakan,
Mr. Joger pun dalam bisnisnya tidak mengejar berapa omset atau profit yang di perolehnya,baginya lebih baik untuk mengontrol omzet yang di keluarkan. Ketimbang berlomba-lomba untuk mengejar profit atau laba.

Produk \ Joger
Kalangan Anak Anak
Kalangan Remaja
Kalangan Dewasa
Baju/Kaos



Sendal



Topi



Aksesoris



Jaket



Tas



Text Box: Table 1. Menunjukan Produk Produk yang dinikmati setiap kalangan pembeli





DASAR SEGMENTASI YANG DIGUNAKAN
A.    Segmentasi Geografis memerlukan pembagian pasar menjadi berbagai unit geografis seperti Negara, Negara bagian, wilayah, kabupaten, kota, atau lingkungan sekitar.
Wilayah
Segmentasi Pasar Joger adalah Pemasaran Mikro/Wilayah Lokal (local market). Untuk jenis ini umumnya merupakan pemasaran yang didasarkan pada satu wilayah (disebut area lokal), dimana perusahaan cenderung tidak melakukan ekspansi di luar wilayah tersebut. Produk-produknya otomatis sangat bernafaskan daerah dan hanya bisa ditemui di daerah tersebut, kebanyakan contohnya adalah produk-produk makanan daerah atau produk kesenian/wisata. Konsistensi Joger untuk mempertahankan Brand Joger di pulau Bali juga mampu mempertahankan hidup brand dan keaslian brand tersebut. Joger tidak bisa dibeli di luar pulau Bali, sehingga jika orang menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali.

B.     Segmentasi Psikografis membagi pembeli pada beberapa kelompok berdasarkan sifat psikologis/kepribadian, gaya hidup, atau value.
Value
Joger merupakan sebuah merek terkenal dari Bali yang memposisikan dirinya melalui tagline yang diusung sebagai “Pabrik Kata-Kata”. Mulai dari T-shirt, keramik, gantungan kunci, sandal, stiker, batik, dan sebagainya dapat kita temui di sana tentunya dengan desain kata-katanya yang unik dan nyeleneh.  Keberanian Joger mengusung slogan “Bali Bagus, Joger Jelek”. Hal ini sungguh terbilang keberanian yang sangat besar. Di saat produsen lain sibuk mengusung slogan yang mengunggulkan produknya dengan menampilkan segala kelebihan yang dimiliki, Joger justru mengklaim  produknya sebagai produk yang jelek.

C.     Segmentasi Demografis membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variable seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi, kebangsaan, dan kelas sosial.

Usia
Produk yang paling pertama joger hasilkan adalah kaos. Produk lain yang ditawarkan selain kaos yaitu sandal, tas, jaket, topi, dan berbagai aksesoris. Sasaran dari produk joger adalah para wisatawan local maupun wisatawan mancanegara. Desain yang digunakan lebih menuju sasaran para remaja tetapi joger tidak hanya diperuntukan untuk remaja dilihat dari setiap desain kata-kata yang dikeluarkan yang menglengkapi setiap produk yang diproduksi. Joger tidak hanya berfokus menghasilkan produknya untuk para remaja melainkan dari mulai anak kecil sampai orang dewasa dapat menggunakan produk yang ditawarkan joger. Karena pemilik joger mempunyai prinsip selalu memenuhi keinginan customer. Pemilik joger pun mengatakan bahwa : “Saya berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang.”

Penghasilan
Segmen pasar jogger adalah umum mencakup semua kalangan yaitu kalangan menengah atas ,menengah kebawah. Hal ini dibuktikan dari harga jual produk mulai dari harga ribuan hingga ratusan ribu tergantung kualitas barang.

D.    Segmentasi Perilaku, pemasar membagi pembeli menjadi beberapa kelompok berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau respon terhadap sebuah produk.
Respon terhadap sebuah produk
Strategi pemasaran Joger bisa dikatakan mampu menembus batas yang luar biasa wisatawan lokal hingga wisatawan mancanegara menyukai segala hal tentang Joger. Joger yang menjadi salah satu ciri dari souvenier Bali ini di gemari banyak orang karena kreasi yang dihasilkan dari desainernya benar-benar up-to date yang unik dan asyik bagi pemakainya. Kreatifitas dibutuhkan dalam menjalankan bisnis ini sehingga hal ini menjadi salah satu strategi pemasaran kaos Joger. Konsumen pun akan tertarik dengan apa yang dijelekkan oleh pemilik bisnis ini. Sehingga konsumen mempunya respon yang tinggi dengan adanya keberadaan joger, setiap hari outlet joger selalu ramai dipenuhi dengan para wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. sehingga orang  yang  menggunakan Joger berarti pernah berlibur ke Bali. Hal ini yang menyebabkan respon dari para pelanggan semakin meningkat karena pemilik joger mempunyai prinsip “Bahwa ia berharap orang beli kepuasan, kebahagiaan, bukan beli barang”, dan adanya inovasi yang diciptakan setiap hari mampu memberikan nilai lebih. Ternyata inovasi untuk produk baru dijalankan hampir setiap hari sehingga setiap hari selalu ada produk baru yang diciptakan dan membuat setiap pelanggan mempunyai rasa penasaran dengan setiap inovasi yang diciptakan.










POLA PASAR SASARAN YANG DIGUNAKAN
A.    Spesialisasi produk
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi dalam menghasilkan produk tertentu yang dijual ke beberapa segmen. Melalui strategi spesialisasi produk, perusahaan membangun reputasi yang kuat di bidang produk tertentu. Hal ini lah yang diterapkan Joger pada perusahaannya. Joger menitikberatkan pada kualitas dan desain produk yang mampu menarik hati para pelanggannya, dengan produk-produk yang unik dan kata-kata yang kreatif, yang dimana sangat cocok dijadikan cinderamata oleh wisatawan baik local maupun mancanegara sebagai oleh-oleh untuk sanak saudara karena memang desain dari Joger sendiri lain daripada yang lain dan keunikannya tidak mudah didapat dipasaran sehingga pelanggan ingin datang lagi ke toko Joger. Hal ini lah yang membuat Joger terpatri dibenak pelanggannya, ingat Bali ya ingat Joger.

B.     Spesialisasi Pasar
Dalam hal ini, perusahaan berkonsentrasi untuk melayani berbagai kebutuhan dari suatu kelompok pelanggan tertentu. Perusahaan mendapatkan reputasi yang kuat dengan mengkhususkan diri dalam melayani kelompok pelanggan itu dan menjadi saluran pemasaran bagi semua produk baru yang mungkin digunakan oleh kelompok pelanggan ini. Joger juga memfokuskan produknya bagi para wisatawan yang datang ke Bali. Karena produk Joger hanya memiliki outlet di Bali, maka tentu para wisatawan akan memburu produk Joger yang memang khas Bali dan Joger menempatkan produknya untuk wisatawan-wisatawan yang ingin membeli cinderamata unik dan kreatif di pulau Dewata ini. Khususnya untuk wisatawan mancanegara, Joger biasanya memproduksi kaos-kaos yang berbahasa Inggris untuk menyesuaikan segmen pasar mereka yaitu turis luar negeri.


C.    Cakupan Seluruh Pasar
Dalam hal ini, perusahaan berusaha melayani seluruh kelompok pelanggan dengan menyediakan semua produk yang mungkin mereka butuhkan. Hanya perusahaan yang sangat besar yang dapat melaksanakan strategi cakupan seluruh pasar.
Jika dilihat secara keseluruhan, Joger juga mengadopsi pola sasaran pasar ini. Karena produk-produk dari Joger tidak memandang umur dan kelamin tertentu. Baik anak-anak hingga kaum lanjut usia Joger menyediakan produk yang cocok untuk mereka semua. Dari alas kaki hingga topi Joger sediakan untuk semua kalangan. Karena pada dasarnya Joger tidak hanya semata-mata mengincar keuntungan materi, tapi juga mencari keuntungan berupa rasa cinta terhadap produk Joger dari konsumennya.


STRATEGI DIFERENSIASI DAN POSITIONING
Diferensiasi :
suatu cara yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan posisi unik di benak konsumen. 
Pemilik joger menggunakan strategi pemasaran paradoksal adalah, berbanding terbalik dari biasanya, strategi ini lebih memilih untuk menjelek-jelekan produknya sendiri, ketimbang mengunggul-unggulkannya. padahal semua orang pun tahu bahwa Produk Joger lebih unggul kualitasnya sampai turis mancanegara pun mengakui nya.
Positioning :
tindakan perusahaan untuk merancang produk dan bauran pemasaran agar dapat tercipta kesan tertentu diingatan konsumen.
Joger merupakan oleh-oleh khas pulau Dewata. Dengan kata lain, Joger identik dengan Bali. Kekhasan Joger tampak dari outlet, pemilik Joger sendiri menyebut tokonya sebagai “pabrik kata-kata”. Dia selalu berinovasi dengan merangkai kata-kata untuk setiap produknya sehingga setiap hari selalu tercita kata-kata baru yang terpasang pada produk joger. Hal ini merupakan cara tersendiri dari pemilik Joger dalam  pemikiran pemilik Joger untuk selalu berinovasi dengan kata-kata baru yang dirangkainya yang melengkapi setiap produk baru yang dikeluarkan. Outlet Joger yang didesain seunik kaosnya dan juga jargo “Joger Jelek” yang mampu membius konsumennya untuk tidak lupa mampir membeli kaos joger sebelum meninggalkan pulau Bali















DAFTAR PUSTAKA
http://alnoerbuana.blogspot.co.id/2013/10/5-pola-pemilihan-segmentasi-pasar.html


Senin, 31 Agustus 2015

Marketing Mix of Go - Jek


GO-JEK adalah perusahaan berjiwa sosial yang memimpin revolusi industri transportasi Ojek. GO-JEK bermitra dengan para pengendara Ojek berpengalaman di Jakarta, Bandung, Bali & Surabaya dan menjadi solusi utama dalam pengiriman barang, pesan antar makanan, berbelanja dan berpergian di tengah kemacetan.
Melihat perusahaan yang GO-JEK dirikan ini adalah termasuk perusahaan jasa, maka pengembangan program meliputi 7P yaitu sebagai berikut:
1. PRODUCT
 Go-Jek menawarkan jasa transportasi manusia (jasa ojek), pengiriman barang, pesan antar  makanan, dan berbelanja.
2. PRICE 
Dalam hal harga Go-Jek menawarkan harga berdasarkan jarak yang ditempuh, dan juga pembayaran Go-Jek credit. GO-JEK Credit adalah metode pembayaran GO-JEK yang dibuat cashless dan dapat digunakan untuk membayar semua layanan. Jika pelanggan memiliki GO-JEK Credit, sistem akan secara otomatis mendebit Credit  untuk membayar layanan yang digunakan. Untuk periksa berapa banyak Credit yang kamu miliki, klik MY WALLET di aplikasi GO-JEK. Apabila kamu tidak memiliki cukup Credit untuk membayar layanan, sisanya tidak dapat dibayarkan dengan cash. GO-JEK Credit tidak dapat diuangkan.
3. PLACE
Go-Jek ditempatkan dikawasan kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya.
4. PROMOTION
Promosi yang dilakukan pihak Go-Jek yaitu dengan menggunakan iklan melalui media elektroknik , media sosial serta melalui informasi dari mulut ke mulut.
5. PEOPLE
Go-Jek merekrut driver yang sudah terlatih, memiliki lisensi, memiliki identitas yang jelas.
6. PROCESS
Untuk mendapatkan pelayanan jasa transportasi Go-Jek menggunakan prosedur secara online :
Dengan menggunakan GO-JEK app, kamu dapat memesan GO-JEK Driver untuk mengakses semua layanan kami. Masukan alamat kamu untuk mengetahui biaya penggunaan layanan. Gunakan layanan ‘Use my location’ untuk mengarahkan Driver ke tempat kamu berada. 
Setelah kamu mengkonfirmasi pesanan, teknologi location-based kami akan mencarikan mencarikan Driver yang posisinya paling dekat dengan kamu. Setelah seorang Driver ditugaskan, kamu dapat melihat foto Driver, mengirimkan sms dan juga meneleponnya.
7. PHYSICAL EVIDENCE
Adanya fasilitas yang disediakan Go-Jek diantaranya pelayanan yang responsif, ramah dan adanya jaminan keselamatan. Jaminan keselamatan yaitu adanya masker wajah dan kepala, helm, jas hujan, dan asurasi keselamatan untuk barang yang hilang, Go-Jek akan tutupi kerugian pelanggan sampai dengan Rp. 2.000.000. Untuk kecelakaan, GO-JEK akan mengirimkan representatif untuk pengurusan dokumen & bukti. GO-JEK juga membantu membayarkan biaya pengobatan yang sesuai.